Cinta Beda Agama

Tuhan Memang Satu..Kita Yang Tak Sama...
(mmmm...klo kagak salah neh bang..kaya penggalan syair lagunya  Marcel-Peri Cintaku yaa??) hehehe yuhuuuu...bener banget..ada apa dengan  judul di atas??? Pengen tau?? Penasaran??? Hehe aq buka dulu deh  acaranya ya hehe....
Pemirsaaaa... pe-epe..mi-imir...sa-sa..yeeaahh...yeeaaahh...yeaaahh...(plokk..plokk..plokk..) ok pembacanya bagus..penulisnya juga bagus...amazing...amazing....(lhaaaa...si  abang..kenapa jadi kaya Mr.Tukul gitu seh..emanknya ni acara Bukan 4  Mata apa bang???) (wahahaha...sorry-sorry..soalnya  lagi nonton tu acara seh hehe) (tapiiii...buy the way anyway  busway..hehe mirip juga ma Mr. Tukul deh si abang...hehe) (whatttt???) 
Hehe duhhh dari tadi becanda mulu..kagak mulai-mulai nehh cerita hehe, Assalammualaikum...penontooonnnnn...(oiiiiiiiiiii...)  anak ayam turun ke kali..bermain air riang gembira..betapa senangnya  bisa ngebanyol lagi..memburu kata mengejar tawa...hahahaha  (“plakkk”...aduhhh...”gubrakkk”  ^%$#@*&^%$...sakit tau...) (makanya bang jangan becanda  mulu...kapan neh ceritanya dimulai...?????) iyaaa...iyaaa...ni mau  dimulai hehe
Sobat sekalian apa khabar kalian?? Fine-fine aja  kan?? Kali ini aq mau bercerita sedikit mengenai tuh judul diatas, klo  kalian pernah ngedengerin tu lagunya Marcel yang judulnya Peri  Cintaku..pasti dahh tau banget kan seperti apa seh ceritanya tu lagu,  yupzzzzz...itu mengenai cinta yang harus terpisahkan karena perbedaan  keyakinan, klo Mas Marcel menceritakannya dalam bentuk syair lagu yang  begitu merdu, nahh klo aq menceritakannya dalam bentuk cerita dan  tulisan sepertiiiiii....yaaa..kalian dah tau sendiri lah..banyak  ngocolnya hehe
Cinta memank nggak pernah memandang status..mau  kaya..mau miskin..(kaya lagu dangdut..gua lupa siapa penyanyinya..tapi  lagunya kaya gini neh “sudah tau..jalannya licin..mengapa engkau..pakai  sepatu..sudah tau..aku orang miskin..mengapa engkau..mencintaiku..”)  hehe mau besar..mau kecil..(kaya adul..kaya daus mini..kaya ucok  baba..tetep aja bisa punya istri yang gede..walaupun mereka cilik hehe),  mau cantik..mau ganteng...(sedikit fakta..orang cantik pasti naksir  orang ganteng..begitupun sebaliknya, tapi jarang banget gua denger orang  cantik/ganteng naksir orang kurang cantik/kurang ganteng...yang ada  orang kurang cantik/kurang ganteng pasti naksir orang  ganteng/cantik..kalaupun ada orang ganteng/cantik naksir orang kurang  ganteng/kurang cantik..biasanya seh alasannya khilaf hehe) (warning :  “cantik/ganteng itu relativ, tergantung dari segi mana kita menilainya,  gua bilang dia kurang cantik..tapi belum tentu kan kalian sependapat ma  gua..tapi klo gua bilang dia cantik..pasti kalian bilang wahhh setuju  bangetttt bang..hehe”).
Yaaa..itu lah cinta..memank penuh  dengan kemisteriusan..orang bilang cinta itu tuna netra hehe (buta  kaleee bang...) (yaaa..sama aja kan..hhe) cinta memank suka hadir disaat  tak terduga dan bahkan nggak suka noleh kanan kiri..sukanya maen  nyelonong aja (nyebrang jalan kalee bang..hehe) begitu pula dengan yang  namanya keyakinan..keyakinan itu prinsip hidup loh yang harus dipegang  teguh sampai ajal menjemput..bener nggak???
Pernah nggak neh jatuh  cinta ma seseorang tapi orang itu berbeda keyakinan ma kita, kalau  sekedar pacaran biasa aja sehh..mungkin it’s ok..tapi lama-lama kan bisa  serius..kalau merasa cucok..nahh lohhh...kalo dah serius  terussss...bisa mendekati pelaminan raja dan ratu sehari donk hehe.  Permasalahannya adalahhhhh...apakah bisa pernikahan beda keyakinan itu  dilaksanakan di negara ini???? 
Bukan maksud ikut campur dalam  urusan keyakinan dan agama...nih ya ingat tuh...(catettttt..hhe) aq cuma  mau menjelaskan sedikit apa yang aq ketahui selama dibangku kuliah hehe  bahwa di negara kita itu tidak melegalkan atau mengsahkan pernikahan  beda agama, klo nggak percaya silahkan aja tanya ke KUA atau Kantor  Pencatatan Sipil..hehe. menurut UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan  pasal 2 ayat 1 (cieeeee...si abang..tau-tau bentar lagi dah mau SH..hhe)  disebutkan bahwa: "sebuah perkawinan sah secara hukum apabila dilakukan  menurut hukum agama dan kepercayaan dari masing-masing pihak yang akan  menikah dan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.”  Syarat materiil dari sebuah perkawinan yang dimaksud dalam pasal ini  adalah bahwa perkawinan yang akan dilakukan sah menurut agama  masing-masing pihak. Jika kemudian perkawinan akan dilakukan oleh  pasangan yang berbeda agama, maka kembali lihat kepada hukum agama  masing-masing pihak. 
Dalam hal ini aq perlu sedikit  menjelaskan tentang perbedaan pemahaman tentang kebolehan perkawinan  beda agama dalam masing-masing ajaran agama.
-Agama Islam-  Masalah perkawinan beda agama telah mendapat perhatian serius para ulama  di Tanah Air. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional  II pada 1980 telah menetapkan fatwa tentang pernikahan beda agama. MUI  menetapkan dua keputusan terkait pernikahan beda agama ini. 
Pertama, para ulama di Tanah Air memutuskan bahwa perkawinan wanita  Muslim dengan laki-laki non-Muslim hukumnya haram. Kedua, seorang  laki-laki Muslim diharamkan mengawini wanita bukan Muslim. Perkawinan  antara laki-laki Muslim dengan wanita ahlul kitab memang terdapat  perbedaan pendapat. "Setelah mempertimbangkan bahwa mafsadatnya lebih  besar dari maslahatnya, MUI memfatwakan perkawinan tersebut hukumnya  haram," ungkap Dewan Pimpinan Munas II MUI, Prof Hamka, dalam fatwa itu.  Dalam memutuskan fatwanya, MUI menggunakan Alquran dan Hadis sebagai  dasar hukum. "Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik hingga  mereka ber iman (masuk Islam). Sesungguhnya wanita budak yang mukmin  lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu. Dan  janganlah kamu menikahkan wanita orangorang musyrik (dengan  wanita-wanita mukmin) hingga mereka beriman. Sesungguhnya budak yang  mukmin lebih baik dari orang musyrik, meskipun ia menarik hatimu..."  (QS: al-Baqarah:221). Selain itu, MUI juga menggunakan Alquran surat  al-Maidah ayat 5 serta at Tahrim ayat 6 sebagai dalil. Sedangkan, hadis  yang dijadikan dalil adalah Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan  Tabrani: "Barang siapa telah kawin, ia telah memelihara setengah bagian  dari imannya, karena itu, hendaklah ia takwa (takut) kepada Allah dalam  bagian yang lain."
-Agama Kristen- Dalam agama Kristen  (Protestan) perkawinan beda agama tidak dapat dilakukan. Alasan apapun  yang mendasarinya, dalam agama ini perkawinan beda agama dilarang. (I  Korintus 6 : 14-18).
-Agama Katolik- Bagi agama Katholik, pada  prinsipnya perkawinan beda agama katolik tidaklah dapat dilakukan, Hal  ini dikarenakan karena agama Katholik memandang perkawinan sebagai  sakramen. Namun kemudian pada tiap gereja katolik pasti ada proses  dispensasi yang memungkinkan terjadinya perkawinan beda agama.
-Agama Buddha- Dalam agama Buddha sebenarnya perkawinan beda agama  tidaklah terlalu bermasalah. Hanya saja, memang disarankan untuk satu  agama. Hal ini disebabkan pertimbangan kehidupan nantinya dalam  perkawinan itu sendiri.
-Agama Hindu- Dalam agama Hindu tidak  dikenal adanya perkawinan beda agama. Hal ini terjadi karena sebelum  perkawinan harus dilakukan terlebih dahulu upacara keagamaan. Apabila  salah seorang calon mempelai tidak beragama Hindu, maka dia diwajibkan  sebagai penganut agama Hindu, karena kalau calon mempelai yang bukan  Hindu tidak disucikan terlebih dahulu dan kemudian dilaksanakan  perkawinan (Ketentuan Seloka V89 kitab Manawadharmasastra).
Dari penjelasan singkat diatas, maka dapat kita lihat apakah kemudian  perkawinan beda agama yang akan dilakukan memenuhi persyaratan  materiilnya (sesuai agama masing-masing pihak).
Hal yang  selanjutnya harus diperhatikan adalah apakah secara formil perkawinan  beda agama tersebut telah memenuhi persyaratan. Di Indonesia, sebuah  perkawinan wajib di daftarkan (di catat) di instansi yang telah  ditentukan (KUA bagi pasangan beragama Islam dan Kantor Catatan Sipil  bagi pasangan yang beragama Non-Islam). Dalam hal ini setiap pasangan  yang akan mencatatkan perkawinannya wajib memilih salah satu instansi  ini. Berdasarkan UU No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan, di Indonesia  tidak dimungkinkan untuk melakukan perkawinan beda agama. Yang kemudian  mungkin dapat dilakukan adalah melakukan perkawinan beda agama di luar  negeri kemudian mencatatkan perkawinan tersebut di KUA / Kantor Catatan  Sipil.
NOTE: Perlu digaris bawahi bahwa dengan dicatatkannya  perkawinan beda agama yang dilakukan di luar negeri tidak serta merta  membuat perkawinan itu sah di mata hukum Indonesia. (KUA/KCS hanya  lembaga pencatat perkawinan).
Nahh..makanya salah satu pasangan  artis yang melangsungkan pernikahannya beda keyakinan seperti Rio  Febrian dan Sabrina Kono di luar negeri yaitu di Bangkok-Thailand,  alasannya ya karena gitu deh..di Indonesia nggak bisa. 
Sobat  sekalian...sekali lagi aq garis bawahi ya..bukan maksud untuk mencampuri  urusan keyakinan kita..atau aq sok tau dan sok ngatur hehe cuma sekedar  share aja sama sobat sekalian bahwa pernikahan beda agama itu ternyata  rumit dan dilarang menurut keyakinan aq, sehingga nggak jarangkan dari  salah satu pihak harus ngikut keyakinan yang dipeluk pasangannya. Dan  bila tetap teguh dengan keyakinan..berarti harus nikah di luar  negeri..itu pun klo fulus cukup sehhh..klo kagak..wahh ribet juga kan  hehe.
(wahhh..bang kok sudah ngomongin pernikahan seh...gua kan  belum pernah mikir sampe sejauh itu???) hehe iyeee tau, justru itu aq  cuma sekedar mengingatkan saja bahwa sebelum menjatuhkan pilihan pada  seseorang, mungkin ada baiknya mengetahui dulu apakah dia seiman sama  kita atau tidak, klo seiman dan merasa cucok  yaaa..monggo..lanjutkan..tapi klo tidak seiman..ya sok atuh..terserah  kalian saja..mau bagaimana...sebelum terlanjur jauh...tapi klo sudah  berbicara cinta..yaaa...gichu deh hehe dan mudah-mudahan kedua keluarga  mau dan bisa menerima perbedaan itu..tapi klo nggak..ya kaya lagunya  Marcel itu..harus terpisahkan...sakit banget kan??? Hikzzzz...
(tapi bang...gua sudah pacaran dengan doi yang berbeda keyakinan ma  gua..kami dah lama banget menjalaninya...trus gimana donk?? Masa harus  putus???) aq tidak pernah menyarankan kalian harus putus..atau  menyalahkan kalian...aq hanya ingin mengatakan semua itu aq kembalikan  kepada ajaran agama kalian masing-masing aja deh dan aturan yang berlaku  di negara ini ya mudah-mudahan dapat memperjelas kalian hehe
Sobat ku...masalah cinta dan keyakinan adalah Hak Azasi Manusia yang  bener-bener aq junjung tinggi..dan tidak sedikitpun aq turut campur  dalam urusan ini, semua keputusan ada ditangan kalian..karena kita  masing-masing punya keyakinan...jadi pikirkanlah matang-matang sebelum  mengambil keputusan. Memang benar cinta itu buta..namun jangan jadikan  alasan bahwa hanya karena cinta sampai membutakan mata kita dan  melanggar aturan agama.
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar