Bengkel Modifikasi Mesin Bagi Speedgoers

Pada umumnya modifikasi mesin terdapat dua tipe, korek harian dan full racing. Untuk korek harian perubahan tidak terlalu ekstrem dan masih bisa dipergunakan harian tentunya lebih kencang ketimbang motor standar. Sedangkan full racing, tergantung kelas yang diikutinya. Semakin tinggi grade-nya, semakin tinggi pula biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya kencang. Konsekuensinya, umur mesin bertambah pendek. Bila dipergunakan balappun, bisa jadi hanya satu hingga dua kali balap saja.

Pada umumnya di kalangan bikers, korek harian lah yang sering diaplikasi. Karena lebih ramah dengan kantong dan tentu masih bisa dipakai untuk menunjang mobilitas sehari-hari.

Untuk modifikasi ringan sebatas porting polish, kemudian penaikan pilot jet satu step, lalu penggantian CDI standar dengan CDI aftermarket yang limiternya lebih tinggi ataupun tidak ada. Bahkan kini, CDI bisa diset agar sesuai dengan kebutuhan motor itu sendiri. "Untuk melakukan itu semua, dibutuhkan dana setidaknya 800 ribu" ujar Tomy Huang owner dari BRT di daerah Cibinong, Bogor. "itu CDInya yang tipe hyperband,bila yang programmable harganya lain lagi"

Pada umumnya, ada tiga jenis konsumen yang menyambangi bengkel modifikasi mesin. Tipe pertama, pembalap. Tentu mereka menginginkan tunggangan mereka menjadi yang terdepan dan tentu disesuaikan dengan regulasi yang ada. Tipe pertama, anak muda yang doyan adu kebut di jalanan. Bukan rahasia umum bila pelaku balap jalanan mengandalkan jasa bengkel modifikasi mesin. Sedangkan tipe ketiga adalah anak club/komunitas. Biasanya mereka menginginkan performa motor mereka di atas standar tentu masih bisa dibuat harian ataupun turing. Pendeknya daya tahan tetap dipertahankan.

"Di BRT kami juga menyediakan layanan dynotest untuk memberikan bukti perubahan yang terjadi. Sebelum dan sesudah dimodifikasi" tandas Tomy.

Speedgoers (penggemar kecepatan) emang gak ada matinye...

by: http://motor-modif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Donasi

donasi