"KATA MUTIARA PENGORBANAN DAN NERAKA MENURUT ISLAM "
Seseorang itu dimuliakan bukanlah disebabkan oleh apa yang dimilikinya, tetapi kerana pengorbanannya untuk memberikan manfaat untuk orang lain.
Sesungguhnya pengorbanan itu bermaksud, usaha seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada penciptanya melalui amal perbuatannya yang ikhlas.
Jujur adalah sebuah pengorbanan yang tidak hanya membuat diri kita terhormat di mata orang lain tetapi lebih utama lagi, terhormat di sisi Allah.
Pejuang sejati boleh dilihat dari seberapa banyak pengorbanan yang diberikan.
Orang yang tidak mahu berkorban adalah orang yang menunjukkan kehinaan dirinya.
Ciri orang yang beriman adalah senantiasa rela berkorban untuk kepentingan umat.
Kesungguhan, kegigihan, keikhlasan dan pengorbanan adalah pilar-pilar cinta sejati.
Tunjukkan rasa cinta kita dengan berkorban kerana tidak ada cinta tanpa pengorbanan.
Allah membenci orang yang bersifat kikir kerana kekikiran itu akan menimbulkan kezaliman dan kedengkian.
Semakin orang itu mencintai apa yang dimilikinya semakin sulitlah dia berkorban untuk orang lain.
Jadilah manusia yang senantiasa mahu berkorban untuk sesama kerana itu menunjukkan kemuliaan akhlak.
Allah sangat mencintai orang-orang yang selalu ingin membahagiakan orang lain dengan apa yang dimilikinya.
Semakin seseorang itu banyak berkorban untuk orang lain, semakin mulialah dia di sisi Allah dan manusia.
Allah mencintai orang yang berkorban dengan harta dan jiwa untuk menegakkan kebenaran.
Allah sangat mencintai orang-orang yang berkorban untuk mendapatkan keredhaanNya, kerana itu menunjukan cinta sejati pada Allah.
Aku melihat kubur yang akan aku tempati kelak pasti sangat mengerikan, sedangkan aku belum mendapatkan penangkalnya.
Aku melihat perjalanan di akhirat begitu jauh, sementara aku belum punya bekal apa-apa. Serta aku melihat Allah mengadili
semua makhluq di padang mashsyar, sementara aku belum punya alasan yang kuat untuk...nya
hanya yg ada Syahadat Hati Suci Quu serta prilaku Budi pengertia Quu..Lihat Selengkapnya...........
NERAKA MENURUT ISLAM
Berdasarkan ajaran Islam, semua manusia akan disiksa di neraka, dan bahkan sebelum itu mereka akan terlebih dulu disiksa di dalam kuburan mereka. Muslim juga akan termasuk dalam pesta-pora penyiksaan besar-besaran ini, tapi mereka memiliki keuntungan untuk menempati surga setelah menyudahi penyiksaan tersebut.
Hanya ada dua jalan pintas untuk menghindari penyiksaan tersebut:
1. MENAPAKI JEJAK RASULULLAH. nabi
2. Menjadi syuhada / martir
Tentu saja, ada cara lain yang lebih mudah. Cara yang paling mudah adalah dengan tidak mempercayai keyakinan yang tidak masuk akal ini. Meskipun begitu, saya sangat yakin bahwa sebagian besar muslim tidak akan menggunakan cara yang paling mudah tersebut. Cara tersebut tidak akan menyentuh pikiran mereka bahwa rancangan-rancangan penyiksaan Islami tersebut, baik di neraka atau di dalam kubur hanyalah cuap2 omong kosong alias kebohongan.
Muhammad mencuri ide penyiksaan ini dari tulisan-tulisan Yahudi kuno sehingga ia dapat mematikan pikiran muslim secara efektif dengan menjadikan muslim paranoid dan hidup dalam ketakutan akan penyiksaan tersebut.
Mempraktekkan Islam mirip dengan mengelola sebuah rekening bank, di mana mata uang yang digunakan disebut sebagai hasanat dan sayaat. Hasanat menunjuk kepada amal pahala yang telah dilakukan muslim selama merekahidup. Sayaat menunjuk kepada dosa-dosa mereka. Muslim bekerja keras untuk menjaga status rekening mereka
dalam keadaan ‘kredit’, atau dalam bahasa lain: akumulasi hasanat lebih banyak dari sayaat. Suatu kelalaian dapat membuat sayaat menjadi lebih berat dari hasanat dengan akibat parah pada kehidupan setelah mati.
Syarat dan ketentuan dari rekening tersebut ditetapkan dalam Quran dan hadis. Tidak ada pemberitahuan bulanan akan status rekening mereka dan Muslim dibiarkan tidak tahu-menahu ttg rekening mereka sendiri. Rekening tersebut hanya akan diumumkan kepada para pemilik mereka pada hari penghakiman. Dan betapa besarnya hari tersebut! Semua manusia akan dijejalkan pada satu tempat di depan Alloh; masing-masing orang akan menunggu pengadilan mereka sendiri2.
Quran tidak jelas berbicara mengenai tempat pengumpulan besar-besaran tersebut, tapi hanya satu yang pasti: tempat tersebut akan penuh sesak, sangat sesak sehingga Aulloh menyebutnya sebagai ‘yawm alhashr’, ‘hari yang penuh sesak’. Muslim percaya bahwa pada hari itu, mereka akan dalam keadaan telanjang, tidak disunat ( :shock: dongeng yang aneh..), dan dalam keadaan penghancuran yang ekstrim. Quran menggambarkan event-event dramatis tersebut seperti misalnya dari surat Abasa:
QS 80:
(34) pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, (35) dari ibu dan bapaknya, (36) dari istri dan anak-anaknya. (37) Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
Hari penghakiman ala Islam dimulai dengan berbunyinya sebuah peluit yang sangat keras, sangat keras sehingga dapat membangkitkan orang mati. Aulloh yang maha kasih memulai proses interogasi kepada manusia yang pada waktu itu akan berada dalam suatu keadaan pikiran tertentu.
Makhluk ciptaan Alloh yang lain, seperti binatang dan tumbuhan dan batu-batuan, akan berdiri sebagai saksi. Aulloh akan menggunakan suatu timbangan khusus untuk menghitung hasanat dan sayaat. Surat Al Quaria (QS 101) menggambarkannya sebagai berikut:
QS 101:
(6) Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, (7) maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. ( Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, (9) maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. (10) Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (11) (Yaitu) api yang sangat panas.
Muslim yang memiliki hasanat lebih besar akan memegang buku rekening mereka dengan tangan kanan (Q.69: 19-21, Q.84: 7-9), dan akan dikirim ke surga setelah tinggal sementara dalam api neraka (Q.19: 71). Muslim yang memiliki sayaat lebih besar akan memegang buku rekening mereka dengan tangan kiri di belakang punggung mereka (Q.69: 25-32, Q.84: 10) sebagai sebuah tanda bahwa mereka akan menghabiskan waktu yang sangat lama di neraka. Dongeng yang aneh.. :lol:
Quran menyatakan dengan jelas bahwa semua muslim akan merasakan api neraka, tidak peduli seberapa baik mereka selama mereka hidup di dunia. Mari kita membacanya dari surat Maryam:
QS 19:71
71. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
Pertanyaannya bukanlah apakah Muslim akan pergi ke neraka atau tidak,
tapi muslim sudah pasti akan ke neraka. Pertanyaannya tinggal: berapa lama Muslim akan dipanggang api neraka tanpa ampun ?
Terlihat aneh karena Alloh tetap akan menyiksa Muslim meskipun mereka telah dengan rajin beribadah dan berpuasa selama hidup mereka di bumi. Pola pikir Aulloh yang absurd ini akan menjadi jelas jika kita mengetahui apa yang dimaksud dengan 'dosa' (haram) dalam ajaran Islam.
Mari kita menghitung ulang secara ringkas dosa-dosa harian yang bahkan mungkin tidak diperhatikan oleh muslim sendiri. Kegiatan-kegiatan yang termasuk haram tersebut adalah: menonton televisi, mendengarkan musik, melihat wanita, memotret, memberi ucapan selamat atas hari raya agama lain, berpakaian dan bertingkah laku seperti non-muslim, makan dengan tangan kiri, makan pada meja makan, makan dengan sendok dan garpu, tidak menjilat telapak tangan setelah makan, dan kurangnya konsentrasi ketika sholat.
Ingat, saya baru saja mendaftarkan sedikit saja contoh betapa mudahnya muslim terjerumus dosa. Oleh karena itu, Muslim harus melakukan sesuatu untuk menyeimbangkan timbunan besar sayaat mereka. Menjalankan kewajiban-kewajiban ala Islam, yang disebut sebagai furuds, seperti sholat, naik haji, dan berpuasa tidak menghasilkan Muslim poin ekstra, meskipun kelalaian untuk melakukan hal-hal tersebut adalah suatu bencana besar karena hal-hal tersebut dihitung sebagai dosa besar.
Dilaporkan bahwa Muhammad pernah berkata: “jika muslim tidak berpuasa pada bulan Ramadhan tanpa alasan yang sah, maka puasa seumur hidup tidak akan cukup untuk membayar dosanya itu!”
Pada sebuah agama dengan peraturan-peraturan yang sangat keras, tidak heran jika Muslim selalu berada dalam keadaan ketakutan. Dan sinilah nampak peranan Muhammad ! Muhammad memperkenalkan kepada Muslim suatu sistem baru pada saat kepepet. Muslim menyebut sistem itu sebagai sunnah, yang pada dasarnya adalah suatu ibadat tambahan yang dapat memberikan tambahan hasanat jika dilakukan.
Sunnah tersebut sangat mirip dengan tambahan jam kerja lembur di luar jam kerja standard dan akan mendapatkan bayaran tambahan uang / tambahan hasanat.
Muslim dapat mengerjakan sunnah dengan melakukan ibadat tambahan seperti: sholat tambahan (sholat sunnah), puasa tambahan (puasa sunnah), dan umroh. Muhammad sendiri sangat tekun dalam mengerjakan sunnah, mungkin karena ia merasa bersalah karena kelakuannya yang kurang ajar berjalan2 kesurga, yang dikenal dng Isra Mi’raj (apakah kata Mi’raj kemudian ber-evolusi menjadi kata ‘Mirage’ dalam bahasa Inggris yang berarti: ‘khayalan belaka’?).
Muhammad mengklaim bahwa malaikat Gabriel mengantarkannya melalui sebuah perjalanan menakjubkan di mana ia ditunjukkan tempat-tempat penting seperti Neraka dan Surga, menemui nabi-nabi sebelumnya, dan bahkan menemui Aulloh sendiri. Dalam pertemuan itu, Muhammad menggunakan pengaruhnya untuk membuat Alloh merubah pikiranNya dan mengurangi jumlah sholat dari jumlah yang tidak masuk akal, 50 kali sehari menjadi hanya 5 kali sehari. Hal itu mengindikasikan bahwa Muhammad memiliki kebijaksanaan lebih daripada Aulloh sendiri.
Dengan meninjau hal tersebut, kita akan tahu kalau Alloh ternyata tidak realistis dengan permintaan awalnya akan 50 kali sholat sehari, karena Muslim tidak akan memiliki waktu lagi untuk melakukan hal-hal lain, bahkan untuk mempelajari Islam!
Namun tidak seperti yang sering dipikirkan non-muslim, Alloh sebenarnya sangat pengasih dan pemurah. KemurahanNya sangat jelas terlihat pada sistem yang Ia perkenalkan 1400 tahun yang lalu untuk membantu Muslim mengurangi siksaan yang akan mereka derita pada kehidupan akan datang. Satu buah hasanat yang didapat oleh muslim akan dihitung sebagai 10 buah. Itu dapat diartikan sebagai insentif bagi Muslim untuk melakukan lebih banyak pekerjaan baik lagi.
Sebagai tambahan atas tawaran ‘do one get nine free’ ini, dilakukan juga promosi-promosi yang lain, seperti: sholat semalam panjang pada hari ke-27 pada bulan Ramadhan (lailatul qadr), berpuasa pada hari ke-9 pada bulan Zulhijah … dll.
Sistem rekening penyimpanan ala Islam sangat tepat, akurat, dan efisien. Rekening tersebut bebas kesalahan dan bebas kecurangan, meskipun hanya menggunakan teknologi primitif. Teknologi tersebut bekerja dengan cara:
Ada 2 malaikat yang duduk pada tiap pundak kita (dongeng yang cool..). 2 malaikat khusus ini secara konstan memonitori kegiatan-kegiatan kita. 1 malaikat yang duduk di pundak kanan mencatat hasanat dan 1 malaikat lagi duduk di pundak kiri untuk mencatat sayat (QS 50:17.18 ). Kedua catatan akan disimpan sampai hari penghakiman.
However, Muhammad sepertinya berpikir bahwa Alloh tidak sabar menunggu hingga hari penghakiman untuk mulai menyiksa ciptaan-ciptaannya. Untuk mengatasi kebosanan ini, Muhammad memberitahukan pengikut-pengikutnya bahwa Aulloh telah memulai kesenangannya yang dikenal sebagai ‘siksa kubur’.
Sebagai perkenalan untuk orang-orang yang baru meninggal (new comers), 2 malaikat berkunjung ke kuburan muslim yang baru saja mati. Malaikat tersebut kemudian menyiksa orang mati itu dalam kegelapan kubur mereka. Muhammad tidak memberikan penjelasan tentang penyambutan yang kasar tersebut, atau alasan mengapa menyiksa orang tsb diadili terlebih dahulu pada hari penghakiman. However, kabar baiknya adalah bahwa siksa kubur akan secara otomatis mengurangi hutang penyiksaan di neraka. Siapa tahu ? Siapa tahu ini ada gunanya, di samping itu, ini akan membantu memperkenalkan muslim secara pelan2 life-style baru mereka nanti (penyiksaan kekal ala Islam).
Gambaran di atas mungkin terlihat seperti cerita komik, sayangnya tidak. Ini adalah kenyataan absolut, semua Muslim tahu akan hal ini dan oleh karena tiu mereka terus berada dlm keadaan ketakutan. Ketakutan ini menjelaskan mengapa Muslim bekerja keras untuk mengurangi ‘siksa kubur’ mereka dan sebisa mungkin memperpendek waktu tinggal mereka di neraka.
Wallahu a’lam......
Anda pasti Bukan Orang Islam.!!!.....namun pengetahuan kasar anda terhadap Islam saya kira hanya saduran dan cerita dari sumber2 yang sebenarnya benar tapi anda selewengkan....Dari Nabi Adam As, dab Nabi2 Allah Lainnya, yang anda percayai juga Kenabian dan KeRasullahnya, Sampai Rasulullah Muhammad SAW, semuanya menyembah kepada Allah Yang Maha Esa....Apakah anda berfikir bahwa Nabi2 Allah yang sebelumnya penuh kebingungan mau menyembah siapa...Tidak !!! mereka sangat MANTAP menyembah Allah, termasuk Nabi Isa As, yang anda yakini sebagai Tuhan Anda. Anda terlalu berteori keduniaan, padahal Dunia dan Isinya tetap dalam genggaman Allah SWT...kami sebagai Umat Islam ...tidak takut akan semua kehidupan...kecuali hanya kepada Allah semata. Dunia hanya merupakan hiasan, kehidupan sementara, yang fana, tidak kekal dan abadi.....kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan setelah kematian kita...ok sobat,Allah tidak akan pernah Inkar akan janji / firman Nya. Dan semoga anda saya doakan segera mendapatkan HidayahNYA...caranya ...gali terus tentang Islam itu sendiri..Insya ALLAH anda akan ketemu dengan kebenarannya...Amin..Salam.
BalasHapus